Teladani Pahlawanmu, Cintai Negrimu; adalah tema hari Pahlawan Nasional 2024. Pada hari senin tanggal 11 November 2024, unit Xaverius Gunung Batin Baru melaksanakan upacara bersama yang diikuti oleh seluruh peserta didik TK, SD dan SMP serta seluruh SDM Xaverius Gunung Batin Baru dengan Kristina Wiwik Wigatiningsih, S.Pd sebagai pembina upacara. Seluruh peserta upacara dapat mengikuti kegiatan upacara hari Pahlawan dengan baik meskipun diwarnai dengan celoteh dan tingkah lucu dari para peserta didik TK, namun tetap tidak mengurangi ke-khidmatan dari para peserta upacara secara umum.
Teladani Pahlawanmu; mengandung makna bahwa semua olah pikiran dan perbuatan kita harus senantiasa diilhami oleh semangat kepahlawanan. Apa yang bisa kita lakukan sebagai para pelajar di Xaverius ini? yaitu semangat belajar yang tinggi, semangat untuk berprestasi sesuai bakat dan talenta masing-masing anak. Kita juga dapat meneladani semangat para pahlawan dalam membela bangsa dan tanah air, dengan semangat berbela rasa terhadap sesama, ikut berpartisipasi mempertahankan nilai-nilai luhur dalam Pancasila, dengan menjadi anak yang baik, tertib sebagai pelajar.
Cintai Negrimu; mengandung makna bahwa apapun bentuk pengabdian kita harus memberikan sumbangsih yang berarti bagi kemajuan bangsa Indonesia. Terlebih bagi pelajar, semua orang muda harus memiliki rasa mencintai negeri dengan cara memperkuat jalinan kesetiakawanan sosial, memperkuat persatuan dan solidaritas sosial, menghidupkan kembali nilai sosial persaudaraan sesama anak bangsa serta membangun budaya yang positif di sekolah. Dengan memulai dari hal kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan di lingkungan sekolah, jika budaya ini bisa kita lakukan maka lingkungan sekolah kita akan menjadi lingkungan sekolah yang nyaman untuk belajar.
Ketika dahulu implementasi kepahlawanan adalah dengan semangat mendobrak, menjebol dan meruntuhkan bangunan struktur kolonialisme penjajah,,,maka saat ini implementasi semangat perjuangan kita adalah meruntuhkan ego kita, seperti ketidak disiplinan kita, kurang menghargai orang lain, kurang menghargai orang tua yang sudah susah payah membiayai kita, membeda-bedakan suku, agama dan kultur lainnya yang akan dapat menyebabkan perpecahan. Pesan terakhir yang disampaikan oleh pembina upacara pada hari ini adalah; “Jangan pernah lelah untuk berbuat yang terbaik, meneladani dan mewarisi nilai-nilai kepahlawanan”.Mari kita implementasikan sifat-sifat kepahlawanan dan kesetiakawanan sosial ditengah masyarakat mulai dari diri kita dari hal yang paling kecil yang dapat kita lakukan disekitar sekolah kita demi terwujudnya sekolah yang “Unggul, Transformatif dan Berkesinambungan”. (Kris Sulaminah)